Mengapa ada batas yang seolah memisahkan aku darimu?
Entahlah itu sekat, selaput sel, atau apapun itu.
Kini aku tidak peduli.
Kesempurnaanmu terlau sulit dipahami.
Lebih rumit dari kalkulus.
Lebih kompleks dari metode numerik.
Semua sungguh membuatku lelah,
Memang sudah waktunya kini,
Aku harus berjalan mundur.
Walau hanya dengan sisa kekuatan yang masih aku punya,
Karena sudah ku habiskan untuk mengejarmu, dulu.
Bodoh memang, jika terus mengharapkanmu.
Namun dalam langkah - langkah mundurku,
Percayalah sayang,
Aku tetap akan terus menatap kearahmu.
Selamat berbahagia kamu,
Dengan cintanya yang harus ku akui.
Dialah orang yang tepat di samping kamu.
Dan
Teruntuk kamu si hitam manis,
yang manisnya tanpa pemanis buatan.
Tinggi,
Terlalu tinggi hingga sulit ku gapai.
Teruntuk kamu yang tanpa kamu sadari,
Menghiasi selasa pagiku, diruang 2.1.
Dari seseorang yang